Erupsi Gunung Rinjani Tunda Ekstradisi Buronan India
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Denpasar Kompol Reinhard Nainggolan menunjukkan foto warga India tersangka kasus pembunuhan Kumar Mohan alias Rajendra Sadashiv Nikalje. FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana
wap-ryan.blogspot.com: Pascaerupsi anak Gunung
Rinjani, seluruh operasional Bandar Udara Internasional Ngurah Rai,
Bali, sementara harus ditutup. Bencana alam ini juga mengakibatkan
rencana ekstradisi Kumar Mohan alias Rajendra Sadashiv Nikalje, buronan
asal India harus dibatalkan.
Buronan interpol ini harus menetap lebih lama berapa jam di Bali menunggu cuaca kembali normal. Ia dijadwalkan akan diekstradisi Selasa (3/11/2015) malam pukul 23.00 WITA.
Dari Pantauan Metro Tv, Mapolda Bali ramai oleh jurnalis asing maupun Indonesia. Para wartawan datang setelah diinformasikan Kumar Mohan yang merupakan tersangka kasus pembunuhan 20 orang di negaranya itu akan dipulangkan.
Kumar rencanannya akan diberangkatkan dengan pesawat khusus dari India. Tersangka yang telah buron sejak 1995 ini akan diberangkatkan Rabu 4 November pukul 08.00 WITA setelah serah terima dengan interpol dan diserahterimakan kepada Kepolisian India di Bandar Udara Ngurah Rai.
Kumar Mohan sebelumnya ditangkap petugas imigrasi bandara pada Minggu pekan lalu kemudian ditahan di Mapolda Bali. Polda kemudian memeriksa terkait identitas tersangka, mengingat nama yang digunakan tersangka berbeda dengan nama pada dokumen perjalanannya.
Kumar ditangkap atas permintaan bantuan red notice nomor 360/7-1995 dari Interpol Australia kepada Interpol Indonesia. Diduga, Kumar terlibat kasus kriminal berat setelah membunuh 20 orang, kemudian kasus narkoba dan senjata api, serta teror bom 1993 di India.
Ekstradisi Kumar kini menunggu dibukannya penerbangan Bandara Ngurah Rai, Bali. Penutupan sementara yang berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia dilakukan mulai pukul 19.30 hingga 23.30 WITA.
Dipastikan ratusan penerbangan baik domestik maupun mancanegara terpaksa dibatalkan karena sebaran abu vulkanik anak Gunung Rinjani itu mengarah ke jalur penerbangan menuju Bali. Ribuan calon penumpang dipastikan gagal terbang menuju sejumlah destinasi akibat penutupan sementara akibat faktor force majeur itu.
Buronan interpol ini harus menetap lebih lama berapa jam di Bali menunggu cuaca kembali normal. Ia dijadwalkan akan diekstradisi Selasa (3/11/2015) malam pukul 23.00 WITA.
Dari Pantauan Metro Tv, Mapolda Bali ramai oleh jurnalis asing maupun Indonesia. Para wartawan datang setelah diinformasikan Kumar Mohan yang merupakan tersangka kasus pembunuhan 20 orang di negaranya itu akan dipulangkan.
Kumar rencanannya akan diberangkatkan dengan pesawat khusus dari India. Tersangka yang telah buron sejak 1995 ini akan diberangkatkan Rabu 4 November pukul 08.00 WITA setelah serah terima dengan interpol dan diserahterimakan kepada Kepolisian India di Bandar Udara Ngurah Rai.
Kumar Mohan sebelumnya ditangkap petugas imigrasi bandara pada Minggu pekan lalu kemudian ditahan di Mapolda Bali. Polda kemudian memeriksa terkait identitas tersangka, mengingat nama yang digunakan tersangka berbeda dengan nama pada dokumen perjalanannya.
Kumar ditangkap atas permintaan bantuan red notice nomor 360/7-1995 dari Interpol Australia kepada Interpol Indonesia. Diduga, Kumar terlibat kasus kriminal berat setelah membunuh 20 orang, kemudian kasus narkoba dan senjata api, serta teror bom 1993 di India.
Ekstradisi Kumar kini menunggu dibukannya penerbangan Bandara Ngurah Rai, Bali. Penutupan sementara yang berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia dilakukan mulai pukul 19.30 hingga 23.30 WITA.
Dipastikan ratusan penerbangan baik domestik maupun mancanegara terpaksa dibatalkan karena sebaran abu vulkanik anak Gunung Rinjani itu mengarah ke jalur penerbangan menuju Bali. Ribuan calon penumpang dipastikan gagal terbang menuju sejumlah destinasi akibat penutupan sementara akibat faktor force majeur itu.
Belum ada Komentar untuk "Erupsi Gunung Rinjani Tunda Ekstradisi Buronan India"
Posting Komentar