Kepada JK, Ical Cerita Strategi 'Rayu' DPD I untuk Setuju Munaslub
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Ketum Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical)
mengaku ada kesulitan untuk membujuk pengurus daerah agar setuju
melakukan Munaslub. Ical akhirnya meyakinkan mereka lewat penjelasan
perjanjian dengan Jusuf Kalla."Yang paling sulit adalah untuk dapat menyepakati adanya satu munaslub. Hal itu sampai tadi siang kami dilaporkan bahwa masih dalam pikiran berbeda hampir semua DPD seluruh Indonesia," kata Ical dalam pidato politiknya saat penutupan Rapimnas Golkar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/1/2016).
Sore tadi, Ical memang menerima para pengurus DPD I untuk lobi-lobi. Di situ, dia menjelaskan soal perjanjian dengan JK untuk Rapimnas dan Munas.
"Saya meminta dan menjelaskan kesepakatan yang saya buat bersama Pak Jusuf Kalla dan Agung Laksono. Kesepakatan lakukan rapimnas, seperti yang saya laporkan di rumah bapak, izinkan sesuai AD/ADT dan bapak mengiyakannya," ujarnya.
Usai penjelasan itu, Ical menyebut para pengurus daerah pun setuju. "Setelah itu saya jelaskan, saya katakan memang banyak teman di daerah tadinya tidak, akhirnya setuju sehingga semua setuju tanpa voting," imbuh mantan Menko Kesra itu.
Soal jadwal Munaslub, semua ada di tangan Ical. Sama seperti pembukaan, dia pun ingin pelaksanaan sebelum bulan puasa.
"Saya bilang sebelum puasa, Juni atau Mei. Mudah-mudahan pada waktu itu Golkar akan buat munaslub yang pilih ketum baru," kata Ical.
Dia juga berkisah bahwa JK menanyakan mengapa tidak rekonsiliasi dulu dengan kubu Agung sebelum Rapimnas. Ical pun menjanjikan penggabungan kepengurusan.
"Saya minta ijin memasukkan nama nama itu ke pengurus partai golkar segera," tutupnya.
(imk/aws)
Belum ada Komentar untuk "Kepada JK, Ical Cerita Strategi 'Rayu' DPD I untuk Setuju Munaslub"
Posting Komentar