Keputusan Wasit Bikin Everton Patah Hati
Manchester - Unggul lebih dahulu, Everton
akhirnya takluk 1-3 dari Manchester City. Manajer Everton Roberto
Martinez tak puas dengan keputusan wasit atas gol kedua City.
Bertandang ke Etihad Stadium di semifinal leg kedua Piala Liga Inggris, Kamis (28/1/2016) dinihari WIB, Everton sempat unggul lebih dahulu lewat Ross Barkley di menit ke-18. Tapi City lantas menyamakan kedudukan enam menit berselang melalui sepakan Fernandinho yang berbelok arah.
Skor imbang 1-1 sebenarnya bakal cukup bagi Everton untuk lolos ke final, mengingat sebelumnya mereka menang 2-1 di leg pertama. Artinya secara agregat mereka masih unggul 3-2.
Tapi situasi berubah saat City mencetak gol kedua melalui kaki Kevin de Bruyne. Gol ini menjadi pukulan telak untuk Everton karena proses terciptanya amat kontroversial. Bola terlihat sudah berada di luar lapangan lebih dahulu sebelum Raheem Sterling mengirim umpan silang yang dituntaskan De Bruyne.
Gol tersebut lantas menjadi titik balik untuk City. Mereka mencetak gol ketiga lewat sundulan Sergio Aguero enam menit berselang dan menuntaskan laga dengan kemenangan 3-1. The Citizens pun lolos karena unggul agregat 4-3.
Sebaliknya, Everton dibuat patah hati karena sempat dalam posisi amat bagus. Martinez pun tak sungkat menyoroti keputusan wasit yang mengesahkan gol kedua City.
"Ini adalah sebuah pertandingan sepakbola yang bagus. Kami mencetak gol pertama, berada di posisi bagus. Merupakan sebuah keputusan besar di gol kedua mereka, itu bikin patah hati. Ketika Anda melihat siaran ulangnya, luar biasa, keputusannya tidak tepat," katanya kepada Sky Sports.
"Mustahil bagaimana menjelaskannya ketika Anda melihat sebuah keputusan, sekali lagi begitu jelas dan penting. Itu bikin patah hati. Saya rasa tidak satupun yang tidak sepakat bahwa gol itu adalah perubahan yang sangat besar di pertemuan ini."
"Tayangan ulang tidak meninggalkan keraguan untuk Anda sama sekali. Bolanya jelas keluar dan tidak seharusnya dibiarkan terus berjalan," tambahnya seperti dikutip BBC.
Everton sendiri tampil relatif baik di laga ini, terutama di babak pertama. Mereka membiarkan City memegang kendali permainan, berusaha meredam, dan mencoba mengincar lewat serangan-serangan cepat.
Secara keseluruhan laga, Whoscored mencatat mereka menguasai bola sebesar 47%. Anak-anak Merseyside ini melepaskan empat tembakan dengan dua yang tepat sasaran. Sementara City mengarahkan 19 percobaan, di mana lima mengarah ke gawang dan dua membentur tiang/mistar.
"Kami harus mengambil kejadian ini sebagai sebuah inspirasi untuk melakukan sesuatu yang spesial karena keputusan wasit merugikan kami. Kami bermain dengan arogan dan penuh karakter," demikian Martinez.
Kekalahan membuat Everton pun gagal menciptakan duel derby kontra Liverpool di partai final.(raw/nds)
Bertandang ke Etihad Stadium di semifinal leg kedua Piala Liga Inggris, Kamis (28/1/2016) dinihari WIB, Everton sempat unggul lebih dahulu lewat Ross Barkley di menit ke-18. Tapi City lantas menyamakan kedudukan enam menit berselang melalui sepakan Fernandinho yang berbelok arah.
Skor imbang 1-1 sebenarnya bakal cukup bagi Everton untuk lolos ke final, mengingat sebelumnya mereka menang 2-1 di leg pertama. Artinya secara agregat mereka masih unggul 3-2.
Tapi situasi berubah saat City mencetak gol kedua melalui kaki Kevin de Bruyne. Gol ini menjadi pukulan telak untuk Everton karena proses terciptanya amat kontroversial. Bola terlihat sudah berada di luar lapangan lebih dahulu sebelum Raheem Sterling mengirim umpan silang yang dituntaskan De Bruyne.
Gol tersebut lantas menjadi titik balik untuk City. Mereka mencetak gol ketiga lewat sundulan Sergio Aguero enam menit berselang dan menuntaskan laga dengan kemenangan 3-1. The Citizens pun lolos karena unggul agregat 4-3.
Sebaliknya, Everton dibuat patah hati karena sempat dalam posisi amat bagus. Martinez pun tak sungkat menyoroti keputusan wasit yang mengesahkan gol kedua City.
"Ini adalah sebuah pertandingan sepakbola yang bagus. Kami mencetak gol pertama, berada di posisi bagus. Merupakan sebuah keputusan besar di gol kedua mereka, itu bikin patah hati. Ketika Anda melihat siaran ulangnya, luar biasa, keputusannya tidak tepat," katanya kepada Sky Sports.
"Mustahil bagaimana menjelaskannya ketika Anda melihat sebuah keputusan, sekali lagi begitu jelas dan penting. Itu bikin patah hati. Saya rasa tidak satupun yang tidak sepakat bahwa gol itu adalah perubahan yang sangat besar di pertemuan ini."
"Tayangan ulang tidak meninggalkan keraguan untuk Anda sama sekali. Bolanya jelas keluar dan tidak seharusnya dibiarkan terus berjalan," tambahnya seperti dikutip BBC.
Everton sendiri tampil relatif baik di laga ini, terutama di babak pertama. Mereka membiarkan City memegang kendali permainan, berusaha meredam, dan mencoba mengincar lewat serangan-serangan cepat.
Secara keseluruhan laga, Whoscored mencatat mereka menguasai bola sebesar 47%. Anak-anak Merseyside ini melepaskan empat tembakan dengan dua yang tepat sasaran. Sementara City mengarahkan 19 percobaan, di mana lima mengarah ke gawang dan dua membentur tiang/mistar.
"Kami harus mengambil kejadian ini sebagai sebuah inspirasi untuk melakukan sesuatu yang spesial karena keputusan wasit merugikan kami. Kami bermain dengan arogan dan penuh karakter," demikian Martinez.
Kekalahan membuat Everton pun gagal menciptakan duel derby kontra Liverpool di partai final.(raw/nds)
Belum ada Komentar untuk "Keputusan Wasit Bikin Everton Patah Hati"
Posting Komentar