Versi Teks Naruto Gaiden Chapter 10 “Yang Tercermin di Matanya” [Final]
Main Title
(NARUTO−ナルト−外伝・七代目火影と緋色の花つ月)
Naruto Gaiden: Nanadaime Hokage to Akairo no Hanatsuzuki
Naruto Gaiden: Hokage Ketujuh dan Musim Semi Merah
Naruto Gaiden: Nanadaime Hokage to Akairo no Hanatsuzuki
Naruto Gaiden: Hokage Ketujuh dan Musim Semi Merah
( ) Keterangan
[ ] Dalam hati
SFX= Sound Effect
# Teks Awal dan Akhir
[ ] Dalam hati
SFX= Sound Effect
# Teks Awal dan Akhir
Page 1#Auman yang bergema! Sarada, serang semuanya dengan tinjumu!
(Tanah dibawah Sarada reamuk dan retak dalam skala besar akibat tinjunya itu)
SFX: Sraaakk! Sraaak! Sraaakk!
(Shin-shin kecil terpental dan terseret menjauhi Sarada)
(Wajah Sarada terlihat penuh dengan keyakinan)
(Sakura sangat terkejut melihatnya)
Page 2SFX: Jleebb!!
(Sementara itu disisi Naruto, terlihat Shin kecil menusuknya dengan senjata itu)
Shin: “!?”
(Kelihatannnya memang Naruto telah tertusuk, namun Shin kaget ketika melihat ternyata Naruto menahan senjata tajam itu dengan satu tangannya)
(Nampak tangan Naruto mencekram senjata yang nyaris menusuk perutnya itu, tangan Naruto mengeluarkan chakra)
SFX: Kraakkk!
(Saking kuatnya, cengkraman itu membuat ujung senjata itu retak)
(Shin terkejut)
Naruto: “Santai…”
Shin: “…”
(Shin amat terkejut melihat mata Naruto yang sudah berubah menjadi mata kyuubi)
Shin: “!!!” (mengaktifkan MSnya)
Page 3
Naruto: “Kurama…”
(Nampaknya menggunakan Mangekyou Sharingan itu, Shin bisa melihat Kurama dalam diri Naruto)
(Shin sangat terkejut hingga gemetaran)
(Shin sangat terkejut hingga gemetaran)
Page 4
Naruto: “Tak perlu takut, kalau kau tak lebih parah lagi dari ini, kami takkan ngapa-ngapain.”
SFX: Gleekk!
(Shin menelan ludah)
Sasuke: “Kau terlalu lembek, seperti biasa. Jadi mau kau apakan mereka?”
(Shin menelan ludah)
Sasuke: “Kau terlalu lembek, seperti biasa. Jadi mau kau apakan mereka?”
Naruto: “Ah, iya, Konoha kan punya organisasi yang merawat anak yatim… Aku akan bicara pada pemimpinnya.”
Sasuke: “Oi, mereka punya Sharingan, kau yakin mau ndukung anak-anak seperti ini?”
Naruto: “Yeah, mereka kan masih anak-anak yang cuma butuh sedikit latihan.”
Page 5
Chouchou: (menghampiri Sarada) “Lanjut, Sarada! Keluargamu keren! Punya kekuatan manusia super!!”
Sarada: (bengong) “…”
Chouchou: “Uh!? Sarada. Matamu sama dengan punya ayahmu?”
Sarada: (mengepalkan tangannya) “Ya..”
(Dari belakang, Sakura yang masih memegangi luka di lengan kirinya itu menghampiri Sarada)
Sakura: “Sarada, kau baik-baik saja??”
Sakura: “Sarada, kau baik-baik saja??”
(Sakura memegangi Sarada, ia nampak sangat khawatir)
Sakura: “Anak ini benar-benar mambuatku khawatir!!”
Sakura: “Anak ini benar-benar mambuatku khawatir!!”
Sarada: “Maaf.”
Page 6
Sakura: “Aku lega sekali kau aman…”
Sasuke: (memperhatikan) “…”
Naruto: “…”
Sarada: “Te… Terlalu erat bu…”
Sakura: “Oops! Maaf.”
(Sakura melepaskan pelukannya, ia lalau menghela nafas tanda lega)
Sakura: “Aku sudah dengar ceritanya dari Shizune. Shannaro! Kau itu putriku, tak diragukan lagi. Putri bodohku, tepatnya.”
Sakura: “Aku sudah dengar ceritanya dari Shizune. Shannaro! Kau itu putriku, tak diragukan lagi. Putri bodohku, tepatnya.”
Naruto: “…” (nampak sedih)
Page 7
Sarada: “Ya, aku tahu. Sekarang sudah tisak apa-apa. Kita punya perasaan dan kenangan, perasaan kita yang menghubungkan kita.”
Sakura: “?”
(“Hati kita tetap bersama papa, jadi tidak ada masalah.” ucap Sakura waktu itu. Sarada nampak sedih teringat kata itu.)
Sarada: (menoleh) “Ayah!”
Sarada: (menoleh) “Ayah!”
(Sasuke berdiri dengan Naruto, dikelilingi oleh gerombolan Shin yang nampak sudah tak berani menyerang)
Sasuke: “?”
Sasuke: “?”
Sarada: “Ayah, apa perasaan ayah terasa terhubung dengan ibu?”
Sasuke: “… ya.”
Sarada: “Lalu apa alasannya kau punya perasaan itu?”
Page 8
Sasuke: “Karena kita punya kau, Sarada.”
(Sakura tersenyum tipis)
(Sarada terkejut haru, setetes air mata mengalir dari Sharingan itu)
Chouchou: “[Bagus Sarada…]”
(Sarada terkejut haru, setetes air mata mengalir dari Sharingan itu)
Chouchou: “[Bagus Sarada…]”
(Naruto tersenyum)
Sasuke: “Baiklah kalau begitu, ayo pulang.”
Sasuke: “Baiklah kalau begitu, ayo pulang.”
Page 9
(Pindah scene. Di suatu tempat di Konoha)
??: “Untuk memudahkan, kami akan memberi kalian nama sendiri-sendiri.”
??: “Untuk memudahkan, kami akan memberi kalian nama sendiri-sendiri.”
(Disebuah ruangan ada dua orang pembimbing yang berdiri dihadapan gerombolan Shin)
(Nampaknya sesuai perkataan Naruto, Shin dibawa ke Konoha untuk rehabilitasi)
??: “Eee, mereka banyak sekali ya, jadi sebelum itu… Mulai sekarang kalian akan tinggal disini. Artinya mulai hari ini aku adalah ayah kalian.”
(Nampaknya sesuai perkataan Naruto, Shin dibawa ke Konoha untuk rehabilitasi)
??: “Eee, mereka banyak sekali ya, jadi sebelum itu… Mulai sekarang kalian akan tinggal disini. Artinya mulai hari ini aku adalah ayah kalian.”
(Mengejutkan saat orang itu menampilkan identitasnya)
??: “Namaku Kabuto”
??: “Namaku Kabuto”
(Ternyata dia adalah Kabuto, bersama satu orang rekannya)
(Sambil menunjukkan jari telunjuknya Kabuto berbicara didepan para Shin)
Kabuto: “Jangan malu-malu ya…”
(Sambil menunjukkan jari telunjuknya Kabuto berbicara didepan para Shin)
Kabuto: “Jangan malu-malu ya…”
Page 10
(Tiba di Konoha, Sarada, Chouchou dkk. berada di gerbang Konoha)
Chouchou: “Aw! Harusnya ini adalah petualangan untuk mencari ayahku. Tapi kita malah menemukan ayahmu, Sarada. Selanjutnya giliranku, jadi kau harus membantuku!”
Chouchou: “Aw! Harusnya ini adalah petualangan untuk mencari ayahku. Tapi kita malah menemukan ayahmu, Sarada. Selanjutnya giliranku, jadi kau harus membantuku!”
(Sambil berjalan didepan Naruto, Sasuke dan Sakura Sarada menjawab)
Sarada: “Err… Iya…”
Sarada: “Err… Iya…”
(Beberapa saat kemudian di sisi kiri pintu gerbang berdiri dua orang, pria dan wanita)
Pria: “Sudah lama kita tak dapat misi sebanya ini.”
Pria: “Sudah lama kita tak dapat misi sebanya ini.”
Wanita: “Maksudku, sudah lama sampai-sampai kau terlalu berlebihan!!”
Chouchou: “!!”
(Sarada terkejut melihat pria itu)
Chouchou: “Aku punya firasat mengenai pria yang disana!”
Chouchou: “Aku punya firasat mengenai pria yang disana!”
(Chouchoupun menghampiri pria tinggi berbadan ramping itu)
Chouchou: (dari belakang pria itu) “Anu… Apa mungkin kau adalah ayahku?”
Chouchou: (dari belakang pria itu) “Anu… Apa mungkin kau adalah ayahku?”
Page 11
(Ternyata pria itu tak lain adalah Chouji, namun chouji versi kurus karena ia baru saja melaksanakan misi bersama Ino)
Chouji: “Bicara apa kau, Chouchou? Aku memang ayahmu…”
Chouji: “Bicara apa kau, Chouchou? Aku memang ayahmu…”
Chouchou: “Apa!? Kau serius? Ayahaku??”
Ino: “Ah… Iya Chouji, sudah lama kau tak tampil kurus begini ya? Orang yang belum tahu pasti akan kaget.”
Chouji: “Ya, begitulah.”
Chouchou: “Ayah… Apa ini! Jurus rahasia turun-trmurun klan Akimichi?”
Chouji: “Anu… Ya… Begitulah.”
Chouchou: “Kalau begitu ajari aku!! Kita mulai besok!”
(Chouchou yang biasanya malas latihan dengan semangat ingin mempelajari jurusyang bisa membuat tubuh gendutnya mengurus itu)
Sarada: “Hehehe…”
Sarada: “Hehehe…”
Page 12
Ino: “Sasuke-kun!?”
(Ino menyapa Sasuke yang berada dibelakang bersama Naruto dan Sakura)
Ino: “Wah, lama tak jumpa!”
Ino: “Wah, lama tak jumpa!”
Naruto: “Chouji, dari tadi Chouchou mencarimu tau!”
Chouji: “Aku habis dari misi…”
Ino: “!! Eh, ada apa?”
(Sarada nampak grogi)
Sakura: “Hahaha.”
Sakura: “Hahaha.”
(Hari sudah malam)
(Sarada, Sasuke dan Sakura sudah berada di rumah)
(Sekarang mereka sedang makan bersama)
(Sarada, Sasuke dan Sakura sudah berada di rumah)
(Sekarang mereka sedang makan bersama)
Page 13
(Keesokan harinya Sasuke hendak melanjutkan perjalanannya kembali)
(Sarada, Sakura dan Sasuke sudah berada di luar gerbang Konoha)
Sarada: “Kapan ayah pulang lagi?”
(Sarada, Sakura dan Sasuke sudah berada di luar gerbang Konoha)
Sarada: “Kapan ayah pulang lagi?”
Sasuke: “…”
Sarada: (Sedih) “…”
SFX: Pluk!
(Sasuke langsung memeluk Sarada)
(Sasuke langsung memeluk Sarada)
(Sakura tersenyum tipis)
Sarada: “Ayah…”
Sarada: “Ayah…”
(Sambil memegangi pundak Sarada dengan tangan kanannya, Sasuke menasihati Sarada)
Sasuke: “Jangan pasang wajah seperti itu…”
Sasuke: “Jangan pasang wajah seperti itu…”
Page 14
Sasuke: “Sampai jumpa lagi…”
(Kebiasaan, Sasuke mengetuk dahi Sarada, Sarada sejenak bengong lalu pipinya memerah.)
Sarada: “Iya.” (menoleh ke Ibunya sambil memegangi dahinya)
Sarada: “Iya.” (menoleh ke Ibunya sambil memegangi dahinya)
Page 15
(Sakura tersenyum lebar)
Sakura: “Baiklah, ini bekalmu…”
Sakura: “Baiklah, ini bekalmu…”
(Sakura memberikan bekal kepada Sasuke)
Sasuke: “Ah, iya.”
Sasuke: “Ah, iya.”
(Setelah itu wajah Sakura berlahan maju mendekati wajah Sasuke)
(Sasuke malah bengong)
(Pipi Sakura memerah)
Sarada: “..?”
(Sasuke malah bengong)
(Pipi Sakura memerah)
Sarada: “..?”
Sasuke: (berbalik) “Dah, aku akan kembali.”
SFX: Tooeenng!!
(Tak sesua harapan Sakura, Sasuke malah langsung berbalik, tanpa melakukan “Adegan” itu, hahai)
Sakura: (muram) “[Kau terus membuatku menunggu-]”
Sakura: (muram) “[Kau terus membuatku menunggu-]”
Page 16
(Sasuke kemudian mulai berjalan meninggalkan mereka lagi. Ia tersenyum sambil membawa bekal berlogo klan Uchiha itu)
(Scene pindah)
(Sarada sekarang berada di kelas akademi. Boruto duduk di samping kirinya.)
(Sarada sekarang berada di kelas akademi. Boruto duduk di samping kirinya.)
Boruto: “Makasih ya…”
Sarada: “!”
Sarada: “Untuk apa?”
Boruto: “Untuk bekal waktu itu… Kau benar-benar memberikannya pada ayahku.”
Sarada: “… Berkat kau, aku bisa mencapai tujuanku. Jadi harusnya aku yang berterimakasih.”
Boruto: “? Apa maksudmu?”
Page 17
Sarada: “Bukannya aku bisa mengirimkan bekal pada semua orang di desa loh, malah… Sudah kuputuskan untuk menjadi Hokage.”
Boruto: (cemberut) “… Pff… Hokage…? Cih!! Konyol…”
(Pindah Scene lagi, kali ini di tempai persembunyian Orochimaru. Di ruangan Karin)
Karin: “Mustahil!! Aku yang sudah membantu persalinan Sarada!!”
Karin: “Mustahil!! Aku yang sudah membantu persalinan Sarada!!”
Suigetsu: “Lalu, tapi tali pusarnya…”
Karin: “Tentu saja antara milik Sakura dan Sarada!“
(Karin marah besar pada Suigetsu)
Karin: “Waktu itu, Sakura berangkat menyusul Sasuke. Dan kami bertigapun pergi bersama! Saat itu Sarada lahir di tempat persembunyian kita!”
Karin: “Waktu itu, Sakura berangkat menyusul Sasuke. Dan kami bertigapun pergi bersama! Saat itu Sarada lahir di tempat persembunyian kita!”
Suigetsu: “Serius nih? Padahal selama ini kau terus memuja ‘Sasuke, Sasuke…’ begitu.”
Page 18
Karin: “Bego! Aku cuma ingin Sasuke bahagia. Lagipula ada juga yang namanya persahabatan antar wanita.”
Suigetsu: “Hoo… Yah, memang ada sih… Tapi, kau juga benar-benar suka padanya ‘kan?”
Karin: “…”
Karin: “Aku cuma tak paham, hubungan itu ada dalam berbagai bentuk… Dari pada itu, Suigetsu… Jutru kau yang harus minta maaf pada Sarada! Kau juga berhutang kacamata baru padanya. Menurutku yang dulu kita berikan sudah tak cocok padanya!”
(Pindah ke tempat Sarada, ia sedang berada dalam rumahnya memandangi foto keluarganya)
Page 19
#Yang tercermin di matanya, adalah cinta yang sesungguhnya.
(Sarada terseyum lebar saat melihat foto dirinya bersama ayah dan ibunya)
(Sarada terseyum lebar saat melihat foto dirinya bersama ayah dan ibunya)
#Terimakasih sudah membaca, dan untuk seluruh dukungannya!
TAMAT
Belum ada Komentar untuk "Versi Teks Naruto Gaiden Chapter 10 “Yang Tercermin di Matanya” [Final]"
Posting Komentar