Letusan pistol akhiri kisah percintaan Iptu Budi dengan Helin
wap-ryan.blogspot.com - Bunyi letusan pistol terdengar dari rumah Helin Herliana (34). Jenazah Kanit Lantas Polsek Cipondoh Iptu Budi Riyono tergeletak di rumah Helin di Cluster Griya Kenanga Blok D Nomor 6, Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (31/10).
Helin menceritakan Iptu Budi diduga nekat bunuh diri dengan cara menembak kepala, karena niat menikahinya ditolak Helin. Wanita kelahiran Garut ini keberatan dengan status Iptu Budi yang masih beristri.
"Masih, keterangannya masih karena ditolak, karena memang korban masih beristri," kata Kapolsek Cipondoh Kompol Paryanto berdasarkan pemeriksaan Helin, Senin (2/11).
Dia mengatakan, korban diduga memang sedang ada masalah sehingga nekat bunuh diri menggunakan senjatanya sendiri. Peristiwa pun diperkirakan sekitar 07.00 WIB.
"Betul, setelah dapat informasi kami ke TKP, kita dapatkan ada luka tembak di atas telinga kanan ada luka tembak," terang Kapolsek.
Dia juga menyatakan, pria yang dikenal ramah itu tewas dengan senjata apinya. "Iya dari pistol almarhum. Di rumah itu cuma ada berdua, almarhum dengan wanita teman dekatnya itu," katanya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Cipondoh Iptu Ruri Hadi mengatakan jalinan asmara antara Iptu Budi dengan janda tiga anak ini bermula dari perkenalan di Facebook pada bulan Juli 2015. Melalui perkenalan itu, keduanya melakukan pertemuan pertama kali di Senayan, Jakarta Pusat hingga akhirnya menjalin kasih.
"Setelah berkenalan, korban berniat untuk menikahi Helin dan sudah direstui oleh istri tua korban. Tapi wanita itu menolak dijadikan istri muda karena akan mempengaruhi dirinya sebagai pengusaha travel," jelasnya, Senin (2/11).
Menurut Ruri, berdasarkan keterangan Helin, pada saat kejadian tidak ada cekcok dengan korban.
"Tapi pada saat korban menyatakan kepada dirinya akan menikahnya, tidak ada jawaban dari Helin," ungkapnya.
Sementara itu, istri almarhum Iptu Budi, Kartika mengaku dia sudah mengetahui suaminya mempunyai hubungan dengan Helin. Dia menuding Helin hanya memanfaatkan suaminya yang berprofesi sebagai polisi.
"Kalau dia tahu suami saya sudah memiliki istri, kenapa masih tetap berhubungan. Mungkin dia butuh seragam suami saya buat melindungi usahanya," kata Kartika di rumahnya di Jalan H. Bentol, RT 2/5, Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Kartika mengaku sudah pernah bertemu dengan janda asal Garut itu, sebelum suaminya nekat mengakhiri hidup dengan menembak kepalanya.
"Saya pernah bertemu sekali. Dia katanya pengusaha. Dia bukan istri resmi, mungkin istri siri, saya enggak tahu juga persis," ucap Kartika.
Menurut Kartika, dia merasa Helin kerap menuntut suaminya segera menikahinya. Dia menyatakan, hubungan keduanya seperti tarik ulur. Kadang bagus, kadang seperti tak ada apa-apa.
"Kalau saya baca dari SMS di handphone suami saya, dia suka minta segera dinikahi," ujar Kartika.
Meski demikian, Kartika menilai ada kejanggalan. Sebab, dia tidak meyakini informasi di media massa menyebut motif suaminya bunuh diri. Yakni karena Helin menolak dimadu saat diajak menikah, lantaran Iptu Budi sudah mempunyai istri.
Terkait tewasnya Iptu Budi dengan cara bunuh diri, menurut Kartika bisa saja terjadi. Sebab menurut dia, beberapa hari terakhir suaminya bekerja tanpa istirahat.
"Kemarin kerja sampai malam terus karena ada pengamanan demo buruh. Kalau mereka bertengkar, mungkin saja dia melakukan itu," tutup Kartika.
Suyati, tetangga Helin yang ditemui wartawan menceritakan keseharian Helin. Tetangga mengenal Helin dikenal bukan hanya sebagai teman dekat Iptu Budi Riyono, tetapi jauh lebih intim lagi. Menurut Suyati, selama ini korban dan Helin sangat tertutup. Hanya ketika berangkat kerja saja terlihat.
"Kejadian sebenarnya kurang tahu saya, cuma warga sudah berkerumun di rumahnya," kata Suyati.
Terpisah, Ketua RT 06 RW 02 setempat, Afandi Rudianto menuturkan bahwa Iptu Budi memang kerap mampir ke rumah Herlin. Tetangga pun menyangka keduanya memang suami istri.
"Iya, cukup sering mas. Datangnya sih enggak nentu, tapi dalam seminggu pasti ada datang paling tidak sekali," kata Afandi.
Selama kerap mampir, kata Afandi, korban sama sekali tidak pernah melapor ke RT atau warga lainnya. "Tidak pernah lapor, tapi warga sering lihat mereka. Akhirnya ya jadi tidak asing," katanya.
Afandi menuturkan, Herlin tinggal sendirian di rumah tersebut.
"Ibu Helin tinggal mengontrak di sana. Dia penghuni baru, sejak Agustus 2015 kemarin. Tinggalnya sendirian saja, enggak ada orang lain atau anak kecil," katanya.
Belum ada Komentar untuk "Letusan pistol akhiri kisah percintaan Iptu Budi dengan Helin"
Posting Komentar