Momen blusukan Jokowi ini bikin istana kebakaran jenggot



Momen blusukan Jokowi ini bikin istana kebakaran jenggot

wap-ryan.blogspot.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) belakangan diterpa isu tak sedap setahun menjalani pemerintahan. Kebiasaan dirinya menyapa masyarakat langsung atau blusukan saat mengunjungi rumah singgah balita korban asap di Palembang dan bertemu suku anak dalam di Jambi ditenggarai merupakan rekayasa atau setingan belaka.

Isu ini pun langsung ditanggapi serius oleh lingkaran dekat Presiden Jokowi. Pihak istana langsung menggelar konferensi pers terkait isu tersebut.

"Karena beredar di sosmed cukup luas berkaitan dengan kunjungan presiden ke Suku Anak Dalam yang seakan-akan akan ada rekayasa dalam foto, perlu kami tegaskan tidak ada sama sekali yang dilakukan presiden seperti yang dituduhkan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana, Jakarta, Senin(2/11).

Pramono mengakui bila ada satu orang yang sama dalam dua foto yang berbeda saat pertemuan Presiden Jokowi dengan Suku Anak Dalam saat menggelar kunjungan ke Jambi memang betul. Foto itu yakni Husni Tamrin yang bertindak sebagai penerjemah antara presiden dengan Suku Anak Dalam.

"Bahwa ada satu orang yaitu saudara Husni Tamrin yang bertindak sebagai penerjemah yang bisa berbicara bahasa Suku Anak Dalam yang ada di dua tempat tersebut yang memakai batik. Jarak antara presiden mengunjungi Suku Anak Dalam yang mereka turun gunung, atau keluar dari hutan dengan lokasi tempat penampungan itu kurang lebih sekitar 600 sampai 800 meter," jelas Pramono.

Namun, Pramono menegaskan bahwa gambar tersebut bukanlah merupakan rekayasa. "Sehingga dengan demikian apa yang dikembangkan di medsos, yang seperti ini di luar etik karena betul-betul presiden dan teman media bersama-sama hadir pada waktu itu di lapangan sama sekali tidak ada rekayasa foto. Dan itu bukan karakter presiden kita. Presiden ingin apa adanya," tandasnya.

Pihak istana juga membantah rumah singgah balita korban asap di Palembang, saat dikunjungi Presiden Jokowi, Jumat (30/10) lalu, adalah rekayasa.

"Termasuk rumah singgah di Palembang ternyata sama sekali bukan hal rekayasa, tempatnya memang di tempat kumuh, hal itulah yang menjadi perhatian saat ini," tandasnya.

Sebelumnya, foto pertemuan Jokowi dengan suku anak dalam saat menggelar kunjungan ke Jambi jadi perbincangan di dunia maya. Dari beberapa gambar yang diunggah oleh Tim Komunikasi Presiden, salah satu foto sebuah pertemuan antara Jokowi dengan Suku Anak Dalam dituding 'setingan' beredar di media sosial.

Foto yang menjadi perbincangan itu adalah gambar dialog antara sang Presiden dengan beberapa orang dari Suku Anak Dalam. Foto tersebut berlangsung Jumat (30/10) lalu, di Desa Bukti Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Dengan menggunakan lingkaran yang terdiri dari lima warna, pengunggah pertama meyakini dua foto Jokowi adalah setingan. Dalam foto di atas, para perwakilan nampak menggunakan baju, sedangkan foto berikutnya dalam keadaan telanjang dada.

Ada lagi rumah singgah balita korban asap di Palembang, yang dikunjungi Jokowi kabarnya rekayasa. Menurut informasi dihimpun wap-ryan.blogspot.com dari warga Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, rumah singgah itu baru didirikan beberapa jam sebelum dikunjungi Jokowi.

Menurut warga setempat, mereka tidak pernah melihat ada rumah singgah itu sebelumnya. Bahkan pada satu hari menjelang kedatangan Jokowi. Warga mengaku terkejut rumah itu tiba-tiba disulap menjadi rumah singgah, dan dikunjungi presiden.

"Baru ada pak, kemarin-kemarin tidak ada. Katanya semalam baru dibuat," kata seorang warga setempat enggan disebutkan namanya, Jumat (30/10).

Dari keterangan warga, rumah panggung berbahan kayu itu sebenarnya sudah lama tidak dihuni. Sebab sang pemilik, termasuk anggota keluarganya, sudah meninggal dunia.
Beberapa bulan lalu, rumah itu dibeli seorang warga yang tinggal beberapa kilometer dari lokasi.

"Tadi, kami tahu kalau rumah itu baru disewa orang semalam. Mungkin untuk dibuat rumah singgah itulah," lanjut dia.

Tak hanya dari warga setempat, keterangan serupa juga datang dari sejumlah ibu-ibu yang berada di dalam rumah itu. Menurut Asmawati (35), dia diajak seseorang supaya mau datang ke tempat itu tadi pagi, dengan syarat harus membawa bayinya. Kebetulan, bayi Asmawati memang mengalami sesak napas sejak beberapa hari lalu.

"Pagi tadi disuruh ke sini (rumah singgah), katanya ada pengobatan," kata Asmawati.

Setiba di sana, pengobatan dijanjikan tak kunjung dilakukan, bahkan hingga Jokowi meninggalkan lokasi. Asmawati dan belasan ibu-ibu lain yang turut membawa bayinya, hanya disuruh duduk sambil menunggu kedatangan Jokowi.

"Belum dikasih obat apa-apa, cuma duduk saja di sini. Waktu Pak Jokowi datang tadi baru ditanya-tanyain," ujar Asmawati.

Sedangkan, saat dikonfirmasi, koordinator rumah singgah balita korban asap, Syarifudin, nampak bingung. Keterangannya berubah-ubah saat diwawancarai wartawan.

Syarifudin awalnya mengatakan, rumah singgah itu sudah didirikan sejak dua pekan yang lalu. Bahkan ada 20 balita yang dirawat setiap harinya, tiga di antaranya dirawat inap. Belum sempat ditanya wartawan soal keterangannya itu, tiba-tiba Syarifudin kembali membuat pernyataan baru. Dia mengatakan, rumah singgah itu sudah aktif sebulan lalu.

Belum ada Komentar untuk "Momen blusukan Jokowi ini bikin istana kebakaran jenggot"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel